Table of Contents (Daftar isi)
Intro
Oke, ditulisan ini saya bukan mau pamer punya MacBook baru atau gimana, saya cuma mau berbagi pengalaman saja lewat tulisan gimana saya memasang openSUSE Leap pada MacBook saya, jadi saya akan menceritakan sedikit kronologis dahulu kenapa saya memutuskan buat memasang openSUSE Leap di MacBook.
Jadi, sebenarnya sehari-hari saya menggunakan openSUSE Leap 42.2 yang terpasang di laptop ASUS saya, baik untuk bekerja maupun ngoprek, gak tau ngapa pokoknya saya udah melekat sama si openSUSE ini.
Sampai akhirnya, pak boss vavai, atasan saya menawarkan kepada setiap tim untuk menggunakan MacBook air ini untuk keseharian bekerja supaya lebih fleksibel dan lebih enak. Pokoknya sampai saya memutuskan, buat beli si MBA ini, tulisan lengkapnya bisa dibaca disini. Sebuah Jurnal Tentang MacBook Air.
Di salah satu tulisan tersebut ada rencana saya untuk memasang openSUSE pada laptop, hanya saja belum kesampean karena waktunya kurang fleksibel buat dipasang.
Sayapun galau, kurang betah pakai mac (walaupun sekarang sering dipakai), salah satu alasannya karena libre officenya ndak responsif (lemot sekali) dan entah kenapa saya gak bisa lepas dari si openSUSE ini. Karena kangen, dan sudah dikomporin juga di grup Telegram openSUSE Translator supaya cepet pasang openSUSE nya di si Mac. Akhirnya saya memutuskan untuk memasang openSUSE Leap 42.2 dan dual boot dengan si MacOS dan it’s running well. Manchayyyy!
Mau tutorialnya? Monggo disimak.
Persiapan
Pada saat memasang si Leap ini, saya sempat menemukan beberapa kendala. Supaya hal serupa tidak terjadi sama temen-temen yang ingin memasang leap pada MBA nya, ini saya buat beberapa persiapan supaya lebih lancar instalasinya walaupun tidak menutup kemungkinan error bisa datang kapan saja :-). Sebelum instalasi saya sarankan membaca satu persatu dari tahapan, kecuali anda males baca.
Kopi
Begini, saya menyarankan minum kopi ini supaya gak ngantuk pada saat instalasi, kebetulan waktu saya instalasi mulainya malem dan khawatir kalo ngantuk salah format partisi, bisa-bisa partisi mac kehajar, ya terpaksa si mac nya kudu dipasang ulang kalau mau make. Pertimbangannya sih kesitu 😀
Keberanian
Saya pikir, memasang sistem operasi selain mac di MacBook ini butuh keberanian. Mungkin kebanyakan orang berfikir, saya sudah beli Mac mahal-mahal kenapa masih pakai yang lain. Lha, salah!.
Toh kalo kita yang punya mah, sah-sah saja kalau mau diapa-apakan, gak usah takut gakbisa ataupun error. Kalaupun ada error atau apa (jangan sampe), ya itu pelajaran buat sampean, hitung-hitung bisa sekalian belajar nemu hal baru. Intinya jangan pernah takut untuk mencoba suatu hal yang baru.
Backup, Backup, Backup!
Kalo di agama ada sosok yang diagungkan berkali-kali. Ibumu, ibumu, ibumu, baru ayahmu. Kalau di IT ada juga,. Backup, backup, backup. baru eksekusi (apasih ini). Ya, tujuan dari backup ini sebenernya supaya memperkecil kemungkinan anda nyesel. Kalau suatu saat terjadi hal yang tidak diingikan pada mac anda (amit-amit jangan sampe) setidaknya anda punya data cadangan yang untuk merestore kembali. Daripada daripada, mendingan mendingan.
Update MacOS
Update MacOS ini sebenarnya sifatnya kosmetik, jadi boleh iya boleh enggak, tapi disarankan kalau ada update terbaru sebaiknya diupdate. Kalau mau update silakan buka Launcpad | kemudian App Store. Disitu tinggal sampeyan update.
Penyimpanan Paket Offline
Saya sarankan anda menyiapkan sebuah media penyimpanan seperti USB / HDD External untuk menyimpan paket offline untuk kebutuhan setelah instalasi dilakukan, kebetulan si MacBook Air ini setelah instalasi, wirelessnya tidak terdeteksi. Jadi sebaiknya dipersiapankan sebaik mungkin. Paket offline yang akan dipersiapkan nanti itu seperti rEFInd untuk pemilihan boot pada startup dan Driver wireless untuk si MacBook air.
Download Driver Wireless
Jadi, seperti yang sebelum saya bilang, si driver wireless MBA ini nantinya ndak bakal terdeteksi di openSUSE, jadi anda ndak bisa melakukan update repo, update paket, ataupun instal paket ke repo online. Tapi, kalau driver anda langsung terdeteksi ya berarti itu keberuntungan anda. Seenggaknya sudah mempersiapkan :-). Download semua paket yang ada pada link berikut :
http://download.opensuse.org/repositories/home:/cornertwist:/stockKernel/openSUSE_Leap_42.2/x86_64/
Ingat, download semuanya! disitu ada 3 paket semestinya.
Download rEFInd
rEFInd ini suatu aplikasi yang mempermudah supaya grub MacOS anda bisa terdeteksi pada saat startup, aplikasi ini nanti akan dipasang pada openSUSE setelah instalasi selesai, banyak format yang ditawarkan si rEFInd ini, karena si openSUSE menggunakan format RPM, jadi dowload saja binary RPM nya pada link berikut :
http://www.rodsbooks.com/refind/getting.html
Resize Hardisk
Nah ini tahap yang harus diperhatikan, karena si mac mengambil penuh partisi hardisk yang ada, anda harus merelakan sebagian space hardisk untuk openSUSE (yaiyalah, pasti. kalo gak mau instal dimana). Di MacOS Sierra anda dapat dengan mudah melakukan resize hardisk via GUI.
Buka Launchpad | Disk Utility,
Pilih APPLE SSD bla bla bla.. | trus dibagian tengah pilih menu Partition. nah itu tinggal di resize dah enaknya sabaraha giga. Kalau saya karena HDD cuma 120 GB. Jadi untuk si openSUSE saya berikan partisi 25 GB. Tapi dideteksinya sama si openSUSE cuma 22 GB an 😥
Mudah kan, sudah siap ke tahap selanjutnya? Mari..
Installer openSUSE
Saya gak tahu bahasa indonesia nya installer, jadi kudu pakai bahasa inggris. Tapi, itu gak penting, yang penting anda siapkan sebuah installer openSUSE Leap 42.2 anda. Pastikan ISO openSUSE sudah diburning menjadi installer pada sebuah USB atau DVD.
Kalau menggunakan USB bisa membuat installer menggunakan DD di Mac. Jalakan perintah beriku sebagai user root di Mac :
dd if=/Users/dhenandi/Downloads/openSUSE-Leap-42.2-DVD-x86_64.iso of=/dev/disk2
Saya sarankan siapkan kedua media tersebut. Karena sewaktu instalasi menggunakan USB saya menemukan kendala pada saat pemilihan partisi. Terpaksa saya harus menggunakan DVD sebagai media instalasi.
Untuk burn ISO di mac ke DVD mudah, yang penting ada HDD External saja.
Kendalanya, kalau dilihat dari pesannya “Set disk label of /dev/sdc to GPT
“. Si /dev/sdc ini USB saya sebagai installer. Mosok iya dipindahin ke GPT. lha terus installernya gimana??.
Ketika saya coba teruskan, eh malah bener pas instalasi error. Pas booting ulang, Boot ke UEFI USBnya hilang, dan harus DD ulang. Lama bro burning pake dd di mac dan error. Pusing 😀
Do’a
Nah, persiapan secara prinsip sudah cukup. Sebelum memulai ada baiknya berdoa terlebih dahulu supaya saat proses ndak ada hal yang tidak diinginkan. Karena kayaknya saya lupa do’a jadi banyak masalah :-D.
Booting ke DVD / USB
Kalau anda menggunakan USB, pastikan USB anda sudah tercolok ke port USB, dan kalau menggunakan DVD pastikan DVD externalnya juga sudah tercolok ke port USB.
Restart Macbook Air. Nah kalau sudah mulai melakukan restart, pencet Alt atau Option sampai muncul pilihan boot ke HDD atau DVD/USB (UEFI).
Nah Kalau sudah silakan booting ke USB/DVD anda.
Instalasi openSUSE
Nah, di tahap ini lakukan instalasi openSUSE seperti biasa, layaknya instal linux di laptop lain, dan harap diperhatikan dibagian pemilihan partisi pada saat Expert Partitioner.
Pertama, kalau Mac Anda ndak mau hilang, jangan utak atik partisi Default si Mac. Paham?
Sek, saya lanjut. Jadi pokoknya nanti jangan diapa-apakan termasuk partisi EFI nya si Mac jangan dihapus. Karena nanti partisi antara EFI Mac dan openSUSE berbeda.
Kedua, pada saat pemartisian minimal ada 3 partisi. Root, Swap dan EFI Partition. Kalau hardisk saya tadi 25 GB (Terdeteksi 22, sekian GB). Saya kasih alokasi seperti berikut :
20 GB : Partisi root (/)
150 MB : Partisi EFI (/boot/efi)
Sisanya (sekitar 2 GB) : swap
Status partisi EFI ini wajib!. Kalau ndak ada ya ndak bisa booting nanti. Itu beberapa hal penting. Untuk tipe partisinya bebas mau menggunakan apa, kalau saya masih menggunakan Ext4 walaupun openSUSE defaultnya Btrfs.
Ketiga, sebelum instalasi dimulai, pastikan semua konfigurasi oke dan anda bisa mensruput kopi anda yang belum habis!.
Tahap Finalisasi
Yaay, sekarang openSUSE anda sudah terpasang bukan? Entah desktop apa yang anda gunakan, GNOME atau KDE, kalau sudah bisa terpasang intinya saya ikut senang. Tapi disana belum bisa ngapa-ngapain ini kudu ada tahap finalisasinya. Cekidot.
Instalasi Driver Wireless
Sebelumnya saya sudah menyarankan untuk download paket offline dari driver wireless MBA. Kalau ndak salah ada 3 paket. Nah itu install paket nya manual dengan perintah rpm -Uvh namapaket.rpm
.
Kalau ada peringatan signature bisa diabaikan saja.
Dan, Voilaaaa … Semestinya wireless sudah terdeteksi. Tinggal aktifkan saja NetworkManager nya.
Aktivasi NetworkManager
Nah, supaya wireless dapat terkoneksi ke Access Point, pastikan Network Manager nya sudah diaktifkan. Kalau belum, silakan aktifkan dengan cara berikut :
Buka YaST | System | Network Settings | Pada Bagian Global Option pastikan Network Setup Method nya ke NetworkManager.
Kalau sudah simpen, dan Tadaaaa. Selamat, openSUSE sudah dapat terkoneksi ke Wireless
Instalasi rEFInd
Tahap selanjutnya yaitu instalasi rEFInd. Kalau anda mau bisa booting ke MacOS anda lagi, instal paket rEFInd yang sebelumnya sudah didownload dengan perintah yang sama pada saat instalasi Driver Wireless, pakai rpm -Uvh namapaket.rpm.
Kalau sudah selesai, coba restart MacBook anda, dan semestinya ada pilihan boot ke Mac atau openSUSE. :-).
Setelah Memasang openSUSE
Nah, setelah semua selesai tinggal lakukan seperti biasa layaknya setelah instalasi linux seperti update repo, update paket. Instalasi aplikasi yang dibutuhkan, dll. Sebelumnya saya sudah pernah buat tulisan “Hal yang dilakukan setelah Memasang openSUSE Leap 42.2“. Mungkin bisa dijadikan sebagai referensi juga :-D.
Tombol Backtick dan Tilde Tidak Dapat Digunakan
Nah, biasanya setelah instalasi sistem operasi Linux di MacBook, ada satu kendala yang terjadi yaitu tombol tilde / backtick diatas tab tidak berjalan. Untuk mengatasi nya saya punya referensi artikel dari senior saya. Silakan dicek disini :
Optimalisasi Baterai
MacBook Air ini terkenal dengan pemakaian baterai yang tahan lama, memang saya sendiri merasakan kesaktian si baterai MBA ini. Joss lah! Namun mungkin daya tahan pemakaian di Linux ini tidak terlalu sama dengan ketika kita menggunakan MacOS, namun setidaknya kita bisa lakukan optimalisasi baterai MacBook Air ini supaya lebih hemat. Tutorialnya bisa disimak disini.
https://help.ubuntu.com/community/MacBookAir6-2/Saucy#Finetuning_Powersave_functions
Link diatas pakai ubuntu, tinggal disesuaikan saja sama openSUSE.
Kesan-kesan
Secara prinsip saya sangat nyaman menggunakan openSUSE baik di laptop lama saya yang ASUS ataupun MacBook Air ini, karena memang saya sudah jatuh cinta :-D. So far penggunaan berjalan dengan lancar, penggunaan tombol fungsi yang ada di f1 s/d f12 berjalan dengan lancar, pencahayaan, backlit keyboard dll berjalan dengan lancar juga. Belum ada nemu bug, karena jujur saja, saya sendiri pin sekarang jarang menggunakan openSUSE. Salah satu alasannya, partisi si MacOS ini ndak bisa kebaca di Linux, karena data saya semuanya ada di Mac. Saya sih belum nemu caranya :-D.
Kalau sudah nemu caranya dan nemu bug juga akan saya laporkan. Pokoknya mantap lah!. Saya sendiri menyarankan untuk tidak takut mencoba hal baru, selama itu positif. Karena pengalaman baru dimulai ketika kita sendiri berani mencoba hal yang baru.
Oke, itu tips dari saya terkait pemasangan openSUSE Leap pada MacBook Air. Semoga memberikan manfaat dan ..
Selamat, openSUSE Leap sudah terpasang di MacBook Air anda!
Referensi
https://en.opensuse.org/SDB:Installation_on_a_Mac
0 Comments